Penambahan routing di Router A
Penambahan routing di Router B
Cukup mudah bukan??
Sekarang bagaimana kalau router A dan router B tidak bisa direct connect, mungkin harus melewati perangkat lain, misalnya link wireless, atau mungkin tunnel / VPN?.
Contoh berikutnya yaitu topologi 2.
Topologi 2
Karena Router A dan Router B memiliki IP segment yang sama, maka metode routingnya sama dengan contoh topologi 1. Tinggal disesuaikan IPnya
Dari kedua contoh topologi diatas, mungkin masih terlalu sederhana. Mari kita ulas untuk topologi yang sedikit lebih kompleks.
Topologi 3.
Topologi 3 ini mirip dengan contoh topologi sebelumnya (topologi 2), tetapi untuk topologi 3 ini, perangkat yang menghubungkan antara Router A dan Router B juga menggunakan metode ROUTING. Apakah anda melihat perbedaannya??
Benar sekali, antara router A, wireless Router, dan router B menggunakan IP segment yang berbeda.
Apakah sudah mulai ada bayangan di router mana kita harus membuat membuat tabel routingnya? Jawabannya adalah di keempat router tersebut.
Capture dari tabel routing keempat router tersebut sebagai berikut :
Di sisi Router Indoor A :
Penambahan routing di Router indoor A pertama
Penambahan routing di Router indoor A kedua
Penambahan routing di Router indoor A ketiga
Di sisi Wireless Router A :
Penambahan routing di Wireless Router A pertama
Penambahan routing di Wireless Router A kedua
Penambahan routing di wireless Router A ketiga
Di sisi Wireless Router B :
Penambahan routing di Wireless Router A kedua
Penambahan routing di wireless Router A ketiga
Di sisi Wireless Router B :
Penambahan routing di wireless Router B pertama
Penambahan routing di wireless Router B kedua
Penambahan routing di wireless Router B ketiga
Di sisi Router Indoor B :
Done..
Let's routing the world!!!
By : Pujo Dewobroto (www.mikrotik.co.id)
Sekian.
Semoga bermanfaat & menambah wawasan kita.
Salam
Merah Putih Segoroasat
Thanks
Tidak ada komentar :
Posting Komentar